Komputasi modern adalah Cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma dan dalam kerjanya komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, dan perhitungan yang dilakukan itu meliputi:
1. Akurasi (big, Floating point)
2. Kecepatan (dalam satuan Hz)
3. Problem Volume Besar (Down Sizzing atau pararel)
4. Modeling (NN & GA)
5. Kompleksitas (Menggunakan Teori big O)
komputasi modern ini di cetuskan dan tokoh di balik semua ini yaitu John Von Neumann, Beliau merupakan ilmuan besar saat ini. Beliaulah yang pertama kali menggagaskan konsep sebuah sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory dan dikenal sebagai arsitektur komputer modern. Berikut merupakan sejarah singkat tentang biografi John Von Neumann.
Mengenai Saya

- ryan lonnely
- saya hanya ingin jadi yang terbaik dan berguna untuk semua orang karena kita hidup didunia ini mempunyai tujuan hidup masing2
usaha perdagangan yang terdiri atas sekelompok orang yang menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi keperluan konsumen itu adalah Business Content Development pelaku bisnis harus memiliki sumber daya materi informasi yang luas.Konten yang baik adalah konten yang berbobot pada setiap kata
disini saya akan membahas website saya sendiri yaitu solofurniture.com didalamnya terdapat konten-konten yang berhubungan dengan materi kita kali ini
Market Analysis
Analisis pasar adalah suatu proses penelitian untuk menentukan potensi penjualan pada perdagangan yang terjadi agar daya beli konsumen lebih meningkat lagi. Pada solofurniture.com pasar penjualan sangat bagus karena pada setiap harinya terjadi transaksi jual beli yang cukup signifikan. Penjualan jasa pengembangan konten bisa didapat disini. Mulai dari design dan pengembangan website, web hosting dan pengembangan aplikasi web custom melalui implementasi e-commerce, pengembangan konten dan pemasaran internet. solofurniture.com menawarkan rangkaian lengkap solusi unggul dan layanan untuk mempromosikan dan mengoptimalkan model bisnis yang ada. Proses bisnis disini pelanggan adalah raja karena memiliki tujuan untuk mengembangkan solusi strategis e-bisnis.
Case Study
Pada studi kasus di perusahaan solofurniture.com ini ada beberapa sumber info yang dibatasi seperti hal-hal yang berbau sara, politik, dan sex tidak dapat diakses disini bahkan tidak ada informasi seperti itu karena ada sistem yang dibatasi. Studi kasus ini berfungsi untuk menghindari perdebatan.Studi kasus sangat tepat digunakan pada penelitian yang bertujuan menjawab pertanyaan ‘bagaimana’ dan ‘mengapa’.
Product
product yang di tawarkan di solofurniture.com ada 4 kategori
||> lemari
||> meja
||> kursi
||> tempat tidur
semua item disini dijual secara online anda cukup memilih product apa yang ingin dibeli lalu setelah membelinya anda kirimkan biodata anda ,dan dibawahnya terdapat paypal disinilah proses transaksi jual - beli dilakukan.
sumber : http://joemahendra.wordpress.com/
Suatu Bagian HRD terdapat 20 host, Bagian Fin 15 host, bagian IT 12 host dan bagian marketing 25 host, tentukan tabel subnetting menggunakan metode VLSM
Dengan netmask 172.16.x.n dimana x adalah absen mahasiswa
X = 6
Skema jaringan :
Perhitungan
HRD : 20(banyaknya host)+ 1(router)+2(network+gateway) = 23
23 dirubah dalam bentuk biner menjadi 10111 maka n = 5(digit)
Maka Subnet mask nya
11111111.11111111.11111111.11100000/27 = 255 . 255 . 255 . 224/27
IP Total = 2 ^n = 2^5 = 32
FIN : 15(banyaknya host)+ 1(router)+2(network+gateway) = 18
15 dirubah dalam bentuk biner menjadi 10010 maka n = 5(digit)
Maka Subnet mask nya
11111111.11111111.11111111.11100000/27 = 255 . 255 . 255 . 224/27
IP Total = 2^ n = 2^5 = 32
IT : 12(banyaknya host)+ 1(router)+2(network+gateway) = 15
15 dirubah dalam bentuk biner menjadi 1111 maka n = 4(digit)
Maka Subnet mask nya
11111111.11111111.11111111.11110000/28 = 255 . 255 . 255 . 240/28
IP Total = 2 ^n = 2^4 = 16
MARKETING : 25(banyaknya host)+ 1(router)+2(network+gateway) = 28
28 dirubah dalam bentuk biner menjadi 10100 maka n = 5(digit)
Maka Subnet mask nya
11111111.11111111.11111111.11100000/27 = 255 . 255 . 255 . 224/27
IP Total = 2 ^n = 2^5 = 32
SII
SII merupakan strategi pengintegrasian sistem baik saat melakukan merger ataupun rekonstruksi perusahaan.
SII (Strategy of Information Integration) dirasakan perlu untuk menyelesaikan integrasi sistem yang tidak berhasil, ada enam tahap pelaksanaan integrasi, antara lain :
1. Eksploitasi Kapabilitas Lokal
2. Lakukan Integrasi Tak Tampak
3. Kehendak Berbagi Pakai
4. Redesain Arsitektur Proses
5. Optimalkan Infrastruktur
6. Transformasi Organisasi
# Eksploitasi Kapabilitas Lokal
Pada tahap ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan pengembangan maksimal terhadap kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuan dari dilakukannya tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya maupun keterbatasannya.
# Lakukan Integrasi Tak Tampak
Pada setiap kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini muncul, seringkali tidak dapat dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium. Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masing-masing organisasi melalui wakilnya berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Pada saat inilah sebenarnya hakekat ”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masing-masing sistem informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada. Keluaran sesungguhnya dalam tahap ini adalah kepercayaan dan kesadaran akan perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.
# Kehendak Berbagi Pakai
Langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi yang telah di dapat berhasil dibangun, terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan beraneka ragam sumber daya organisasi. Sekali lagi para wakil dari masing-masing organisasi akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya ”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi informasi yang dimiliki masing-masing organisasi. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.
# Redesain Arsitektur Proses
Mencari solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya biasanya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemilik kepentingan internal. Di sinilah tahap penentu integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat adalah pimpinan nomor satu dari masing-masing organisasi. Keluaran dari tahap terberat ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem informasi organisasi beragam yang ada.
# Optimalkan Infrastruktur
Rancangan beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi terintegrasi yang dimiliki. Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak kalah pentingnya, yaitu semakin eratnya relasi antar organisasi yang berkolaborasi setelah melewati sejumlah tahap sebelumnya.
# Transformasi Organisasi
Tahap terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi yang adaptif terhadap perubahan apapun.
SUMBER :http://qodel.blogspot.com/2010/11/strategy-of-information-integration.html
http://www.batan.go.id/sjk/eII2006/Page02/P02h.pdf
CIM
(Corporate Informasi Management)
CIM (corporate information management) merupakan sistem yang dapat melakukan semua tugas dari manajemen didalam suatu perusahan yang terintegrasi dan terkordinasi sehingga dapat mengoptimalkan pekerjaan dari pengolahan informasi. CIM pada suatu perusahaan lebih berfokus pada bagian manufaktur, SDM, pembelian, pelanggan, serta penjualan yang terdapat pada seluruh data transaksi akutansi perusahaan. Data itu berhubungan dengan sumber daya organisasi dan perencanaan tidak dapat dilakukan tanpa memahami bagaimana tiap penjualan. tiap unit yang diproduksi ,dan tiap tindakan tanpa mempengaruhi keseluruhan organisasi.
Proses pengelolaan teknologi informasi pun harus terlebih dahulu didefinisikan oleh perusahaan sebelum yang bersangkutan dapat merancang struktur divisi atau unit teknologi informasi yang sesuai; karena terlepas dari jenis atau bentuk struktur organisasi unit teknologi informasi, sejumlah proses tata kelola harus dimiliki oleh perusahaan.
Pembentukan strategi
Perencanaan untuk Kebutuhan masa depan
Meningkatkan nilai utilitas informasi yang tersedia
Menghilangkan informasi yang berlebihan
Meningkatkan laba atas investasi di teknologi informasi
Hal – hal yang menunjang manajemen dalam perusahaan
1. Kemampuan komputer yang semakin baik
2. Kompleksitas kegiatan bisnis yang semakin meningkat.
• Pengaruh Ekonomi Internasional
• Persaingan Dunia
• Kompleksitas Teknologi yang Meningkat
• Batas waktu yang Singkat
• Kendala kendala Sosial
perusahaan mengambil langkah-langkah akan kegagalan system informasi :
• Mengerti kerumitan organisasi
• Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan
• Mencapai consensus dalam organisasi sebelum memutuskan menerapkan informasi पेरुसहान
sumber:
http://avanar88।wordpress।com/2010/10/31/cim-corporate-information-management/
*Sebuah Gedung 5 lantai
*IP Lokal 200.0.1.0/24
*IP Lokal 200.0.2.0/24
*Kebutuhan perlantai :
# 11 PC untuk Accountung Staff
# 3 PC untuk Ruang Server
# 7 PC untuk IT Staff
# 28 PC untuk Operatinal Staff
# 30 PC untuk CS Staff
1. RANCANGLAH NETWORK SKEMANYA
2. SUBNET SESUAI KEBUTUHAN
TULISKAN SUBNET DALAM TABEL
jawaban
Subnetting Tabel
Mayor Jaringan: 200.0.1.0/24
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 254
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 3
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 6
Sekitar 3% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 50% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan
Subnet Name Needed Size Allocated Size Address Mask Dec Mask Assignable Range Broadcast
SERVER 3 6 200.0.1.0 /29 255.255.255.248 200.0.1.1 – 200.0.1.6 200.0.1.7
Mayor Jaringan: 200.0.2.0/24
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 254
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 88
Sekitar 38% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 86% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan
Subnet Name Needed Size Allocated Size Address Mask Dec Mask Assignable Range Broadcast
ACCOUNTING STAFF 11 14 200.0.2.64 /28 255.255.255.240 200.0.2.65 – 200.0.2.78 200.0.2.79
IT STAFF 7 14 200.0.2.80 /28 255.255.255.240 200.0.2.81 – 200.0.2.94 200.0.2.95
OPERASIONAL STAFF 28 30 200.0.2.32 /27 255.255.255.224 200.0.2.33 – 200.0.2.62 200.0.2.63
CS STAFF 30 30 200.0.2.0 /27 255.255.255.224 200.0.2.1 – 200.0.2.30 200.0.2.31
Latihan Subnetting, VLSM
Network address : 200.200.200.0/16
Ada 5 network yang dibuat yaitu :
Management 32 host
HRD 16 Host
Administrasi 8 Host
IT 4 Host
Sales 16 Host
Jaringan yang dibuat menggunakan 3 Router yaitu Router0, Router1 dan router2. Dihubungkan masing-masing dengan menggunakan connection DCE (clock rate 9600).
Tentukan Subnetting IP ini menggunakan metode VLSM :
Nama Host NA Range Broadcast SM
Management 32 host
HRD 16 Host
Administrasi 8 Host
IT 4 Host
Sales 16 Host
JAWAB KUIS V-CLAS JARKOM
Mayor Jaringan: 200.200.0.0/16
Tersedia alamat IP dalam jaringan utama: 65534
Jumlah alamat IP yang dibutuhkan: 76
Tersedia alamat IP dalam subnet dialokasikan: 142
Sekitar 0% dari ruang alamat jaringan yang tersedia utama yang digunakan
Sekitar 54% dari ruang alamat subnet jaringan yang digunakan
Subnet Name Needed Size Allocated Size Address Mask Dec Mask Assignable Range Broadcast
Administrasi 8 14 200.200.0.128 /28 255.255.255.240 200.200.0.129 – 200.200.0.142 200.200.0.143
HRD 16 30 200.200.0.64 /27 255.255.255.224 200.200.0.65 – 200.200.0.94 200.200.0.95
IT 4 6 200.200.0.144 /29 255.255.255.248 200.200.0.145 – 200.200.0.150 200.200.0.151
Management 32 62 200.200.0.0 /26 255.255.255.192 200.200.0.1 – 200.200.0.62 200.200.0.63
Sales 16 30 200.200.0.96 /27 255.255.255.224 200.200.0.97 – 200.200.0.126 200.200.0.127
WEBSITE SEBAGAI SARANA E-BUSINEES DAN E-COMMERCE
Kemajuan teknologi sudah tidak bisa dibendung lagi ,semakin banyak orang-orang menggunakan fasilitas yang ada dimanfaatkan untuk mencari uang dan sarana yang bisa kita gunakan salah satunya adalah Website. Website yang digunakan sebagai sarana bisnis dan perdagangan elektronik ternyata bisa menghasilkan keuntungan yang begitu banyak, efisien dan efektif. Tidak perlu datang ke tempatnya jauh-jauh ,cukup menyalakan komputer anda,lalu aktifkan modem anda,setelah terkoneksi jendela dunia sudah ada didepan anda.terlihat manusia dimanjakan sekali dengan segala kemudahan yang ada.dan kita hanya tingga memanfaatkan fasilitas yang ada.apa sih yang dimaksud dengan E-businees dan E-commerce ? secara garis besar adalah sebuah transaksi jual beli atau pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik yang terhubung dengan jaringan internet .dan didalam E-business dan E-commerce ini mempunyai komponen-komponen yang mendukung E-business dan E-commerce ini terbentuk dan diantaranya adalah Review tools,CMS,Architecture,Succes story,Payment Gateway,dan Security.dan website yang saya gunakan sebagai contoh adalah bhineka yang sudah terkenal dengan EBC nya.
1.Review tools adalah sebuah alat yang bertujuan untuk mengembangkan suatu produk
2.CMS adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk mengelola gadget dan isi yang terdapat dalam website
3.Architecture adalah rancangan tampilan atau view pada sarana contonya website yang dibuat semenarik mungkin agar pelanggan lebih comfort dengan website kita
4.Succes story adalah kisah atau latar belakang kesuksesan atau kegagalan dalam peembuatan,mengembangkan,mengelola,dan menjaga produk kita tetap digunakan.
5.Payment gateway adalah sebuah pembayaran atau transaksi yang dilakukan secara elektrik tentunya setelah melakukan verifikasi ,dan indentitas pembeli
6.Security merupakan tindakan untuk melakukan proteksi terhadap tindakan kejahatan seperti pencurian dari para hacker ,tentunya agar memberikan rasa aman kepada konsumen
Review Tools
bhinneka.com mempunyai beberapa tools untuk mengembangkan websitenya diantaranya:
Search engine yang memadai yang membuat pembeli nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan
Catalog yang ditampilkan jelas hingga pembeli bisa dengan cepat mencari barang yang dia butuhkan
Keamanan yang diberikan juga terjamin karena setiap user harus registrasi terlebih dahulu,dan bhinneka juga memverifikasi data pembeli dengan benar
Penempatan tampilan sangat bagus,disamping desainnya ada latar belakang bangsa indonesia ,view nya sangat menarik
CMS (content management system)
Dalam kasus ini, jika si pelaku bisnis membuat toko online hanya dengan rencana konvensonal, bisa dilakukan hanya dengan mebuatnya dengan konsep standar, selesai. Contoh di Indonesia adalah merebaknya toko online yang hanya membuat website yang hanya seperti brosur berbentuk website yang dilengkapi beberapa fitur standar dari CMS (content management system) yang mereka gunakan.Namun jika ingin membuat toko online dengan perencanaan strategis, diperlukan sebuah analisa yang akan digunakan sebagai pertimbangan pembuatan rencana dan keputusan pada konsep Pada toko online Bhinneka, mereka tak hanya menampilkan barang seperti brosur online, tapi juga dilengkapi dengan berbagai value add yang tidak dimiliki pesaingnya. Salah satu fitur unggulan mereka adalah TawarOnline™. Melalui TawarOnline™, pembeli bisa tawar menawar harga barang seperti kalo mereka beli di pasar. Konsep TawarOnline™ ini ternyata adalah pertama dan satu-satunya di dunia. Value add mereka tak hanya itu, ada juga fitur Rancang Sendiri yang memungkinkan pembeli merancang sendiri komputer mereka. Dan fitur-fitur lain seperti mobile shop, tracking service, photography page, eCare, dan sebagainya. Dari sinilah Bhinneka berani bersaing.
Architecture
Faces Of Indonesia
Pada desain sebelumnya Bhinneka.Com mengangkat tema “Only The Paranoid Survive”, sebuah buku karangan Andrew S. Grove (mantan CEO Intel) yang sangat inspiratif. Kali ini Bhinneka.Com hadir dengan tema “Faces Of Indonesia” yang menampilkan keragaman topeng Indonesia yang merupakan kekayaan budaya bangsa. Mungkin terasa agak bertolak belakang dimana Bhinneka.Com yang merupakan situs e-commerce produk-produk teknologi tinggi yang sangat erat dengan modernitas, justru dikelilingi oleh topeng-topeng yang bernuansa tradisional. Inilah upaya sederhana kami untuk terus mengingatkan kita semua akan keluhuran budaya bangsa.
Success Story
Kalau mau dirunut sejarahnya, Bhinneka mulai berdiri pada tahun 1993 (17 tahun yang lalu) sebagai toko offline biasa. Pada saat-saat awal ini, Bhinneka mempunyai fokus bisnis sebagai pemegang merk dan distributor untuk produk printer format lebar dan PC. Kemudian pada tahun 1998, krisis ekonomi menimpa Indonesia (dan seluruh Asia) yang menelan korban yang tidak sedikit. Bhinneka menjadi salah satu korban ini
Kebanyakan para pelaku bisnis mungkin sudah paham bahwa keberhasilan dan kelanggengan sebuah bisnis tidak bisa hanya didasarkan kepada ide yang cemerlang atau modal yang berjuta, tapi penting juga dibumbui dengan kedisiplinan, keteguhan dan ketekunan yang tinggi dari si empunya bisnis. Tambahan lagi, supaya bisnis bisa bertahan hidup, pangusahanya harus jeli melihat situasi di luar supaya bisa dengan cepat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Bhinneka.com adalah salah satu contoh bisnis, yang bukan saja berani ‘banting-setir‘ disaat masa-masa krisis, tapi bahkan berhasil melewati masa-masa suram tersebut dan bertahan hidup sampai sekarang.
Payment gateway
Selama ini visitor Bhinneka kebanyakan hanya mencari informasi spesifikasi mengenai sebuah produk elektronik, namun tidak melakukan pembelian dan memilih membeli secara offline di toko komputer. Dengan kerjasama ini pastinya akan jauh lebih mudah untuk melakukan pembelian langsung secara online. Meskipun demikian metode yang diterapkan masih cenderung tertutup dan kurang fleksibel.
Untuk saya, ini adalah pembukaan dari makin maraknya industri e-commerce yang memang telah lama menunggu sebuah sistem pembayaran online. BCA sebagai salah satu bank yang memiliki basis pengguna cukup besar nampaknya mampu menempatkan diri (secara eksklusif) sebagai penyedia pembayaran online lokal pertama.
Berarti kita tinggal menunggu langkah pengembangan dari bank-bank lainnya seperti Mandiri, BNI, dkk yang tergabung dalam ATM Bersama. Jika bank-bank ini juga meluncurkan sistem pembayaran online yang terintegrasi (dan semoga bisa lebih fleksibel), maka lengkap sudah infrastruktur untuk mendongkrak bisnis online di Indonesia.
Security
Keamanan yang diberikan di bhinneka adalah salah satu pelayanan yang diberikan kepada pembeli,tentunya barang yang dipesan harus sesuai dengan permintaan pembeli,keamana yang digunakan oleh bhinneka sudah cukup baik,dimana setiap pembeli diharuskan registrasi terlebih dahulu jika ingin memesan barang ,hingga bisa dipastikan setiap pembeli mempunya id pembeli sendiri yang tidak mungkin sama.
Sumber:
http://www.bhinneka.com/aspx/backstage/oth_backstage_faces.aspx
http://dailysocial.net/2010/10/15/perjalanan-panjang-bhinneka-untuk-menjadi-nomer-satu/